Nyaris Sama! Ketahui Ketidaksamaan Biang Keringat dan Eksim
Beberapa orang kerap menemui kesusahan membandingkan biang keringat dan eksim karena tanda-tandanya yang serupa. Ini dapat membuat susah tentukan penyembuhan yang pas untuk permasalahan kulit yang dirasakan.
Karena itu, penting untuk pahami ketidaksamaan di antara ke-2 keadaan ini supaya bisa mendeteksinya secara betul. Berikut ketidaksamaan di antara biang keringat dan eksim yang penting kamu kenali!
Pemicu yang muncul
Ketidaksamaan pertama yang penting dimengerti ialah pemicu dari 2 keadaan kulit ini, yaitu biang keringat dan eksim. Biang keringat terjadi saat kelenjar keringat mampet dan keringat terjebak dalam kulit, terutama pada tempat yang kerap terkena panas dan kelembapan. Ini bisa mengakibatkan tonjolan kecil warna merah dan gatal, yang terkadang berkembang jadi lepuh kecil. Biang keringat bisa menebar ke semua badan tapi tidak menyebar ke seseorang.
Keadaan ini disebabkan karena produksi keringat yang terlalu berlebih saat badan berusaha mendinginkan diri. Kenaikan temperatur badan mengakibatkan kelenjar keringat menghasilkan semakin banyak keringat, yang selanjutnya bisa https://rshernamedan.com/ menutup aliran keringat dalam kulit. Keadaan ini membuat iritasi kulit dan menggairahkan munculnya ruam sebagai tanggapan dari kulit pada keringat yang terjebak didalamnya.
Dalam pada itu, eksim atau dermatitis atopik ialah keadaan kulit yang diikuti oleh ruam merah, kulit kering, gatal, dan bersisik. Keadaan ini bisa kurangi peranan penghambat kulit yang terpenting untuk jaga kelembapan dan membuat perlindungan kulit. Kulit kering dan bersisik yang umum terjadi pada eksim kerap kali tidak menghasilkan cedera basah, hingga umumnya dikenali sebagai eksim kering. Tetapi, pada keadaan lebih kronis, kulit dapat berasa ngilu bila disentuh atau mungkin ada lepuhan kecil yang bisa pecah, keluarkan cairan, dan membuat kerak.
Pemicu eksim ialah tanggapan terlalu berlebih dari mekanisme ketahanan tubuh pada iritasi. Pada keadaan ini, badan dapat salah memberi respon protein yang semestinya dikenal sebagai sisi dari dirinya. Umumnya, mekanisme ketahanan tubuh meremehkan protein-protein alami badan dan cuma serang protein asing seperti virus atau bakteri. Tetapi, pada eksim, mekanisme ketahanan tubuh tidak bisa membandingkan protein-protein itu, hingga memunculkan reaksi infeksi yang mengakibatkan tanda-tanda eksim.
Tanda-tanda yang dirasa
Ketidaksamaan yang lain berada pada tanda-tanda yang dirasakan oleh pasien. Pada biang keringat, tanda-tanda kerap kali ada saat cuaca sangat panas, diikuti bintil-bintil kecil warna merah khususnya di tempat yang kerap terserang keringat, seperti bruntusan yang ada di tangan, dan rasa gatal atau perih yang tajam pada ruam.
Dan untuk pasien eksim, tanda-tanda yang biasanya dirasakan mencakup kulit kering dan gatal, ada bintik merah di tempat kulit yang dirasa gatal, kulit terlihat mengerut, peka, dan membesar saat digaruk, dan kulit yang menebal, bersisik, dan pecah. Tanda-tanda ini dapat ada di berbagai anggota badan, tapi biasanya terjadi di lengan, siku sisi dalam, sisi belakang lutut, atau tempat kepala.