Bagaimana hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan?
Apakah Anda pernah memikirkan bagaimana dampak dari perubahan iklim terhadap Kesehatan Anda, keluarga Anda, dan masyarakat?
Sebelum membahas lebih dalam mengenai ketekaitan antara perubahan iklim dan kesehatan manusia, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari perubahan iklim. Perubahan iklim yang dimaksud di sini adalah perubahan unsur-unsur iklim dalam jangka waktu panjang yang dipengaruhi oleh kegitan manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan manusia di atmosfer. Gas ini memiliki kemampuan untuk https://www.hsclearning.com/ menyerap radiasi dari matahari di atmosfer sehingga menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih hangat.
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca ini akan menyebabkan suhu permukaan bumi secara global meningkat. Peristiwa alam ini disebut dengan efek rumah kaca yang merupakan istilah yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia (Tuhulele et al., 2014).
Jika kita berbicara tentang korelasi antara perubahan iklim dan kesehatan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan sehat selain mengetahui tentang perubahan iklim. Sehat menurut World Health Organization (WHO), sehat adalah suatu keadaan dimana tidak hanya terbatas dari penyakit atau kelemahan, tetapi juga keseimbangan antara fungsi fisik, mental, dan sosial (Susilawati, n.d.).
Selain itu, menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat seseorang, baik secara fisik, jiwa, maupun sosial dan bukan sekadar terbebas dari penyakit untuk memungkinkannya hidup produktif.
Setelah kita membahas tentang kesehatan dan perubahan iklim, kita akan membahas hubungan perubahan iklim dengan kesehatan manusia. Perubahan iklim memiliki dampak negatif pada kehidupan manusia, salah satunya dampak negatif terhadap Kesehatan manusia.
Perubahan iklim menjadi faktor resiko munculnya beberapa penyakit. Perubahan iklim meningkatkan risiko penyebaran penyakit melalui vektor nyamuk seperti DBD, chikungunya, malaria, dan lain lain, karen kenaikan suhu permukaan bumi mempengaruhi siklus hidup nyamuk.
Perubahan iklim juga mempengaruhi kualitas, kuantitas, dan aksesibilitas air bersih. Pencemaran air dan kekeringan berdampak pada menurunnya kualitas, kuantitas, dan aksesibilitas air bersih. Dengan berkurangnya air bersih yang dapat dijangkau masyarakat, maka akan menyebabkan peningkatan risiko penyakit yang penularannya melakui air.
Selain air, makanan merupakan kebutuhan primer manusia. Perubahan suhu permukaan bumi yang menjadi lebih hangat dapat menyebabkan kekeringan dan gagal panen di beberapa darah dan akan mengganggu penyebaran dan keterjangkauan bahan pangan.
Kekurangan pangan dan gizi buruk dapat menyebabkan penyakit seperti salah satunya stunting. Selain pencemaran air, pencemaran udara juga terjadi. Hal ini meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh udara yang buruk. Risiko penyakit tidak menular juga ikut meningkat karena faktor kualitas lingkungan yang menurun.
Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam yang dapat berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan Kesehatan masyarakat. Tidak hanya kondisi fisik yang terganggu, tetapi dengan adanya perubahan iklim dan kondisi lingkungan kondisi mentel seseorang juga dapat terganggu jika tidak dapat beradaptasi dengan baik.
Setelah mengerti dampak perubahan iklim terhadap Kesehatan, kita hasrus mencegah perubahan iklim ini semakin buruk dan memberi dampak yang lebih besar. Kita bisa memulainya dengan hal kecil dan dari diri kita sendiri dahulu.
Terdapat banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencegah perubahan iklim semakin memburuk. Untuk mencegah perubahan iklim semakin memburuk, kita dapat melakukan hal hal kecil terlebih dahulu.