ПРОФНАСТИЛ НСК news Indonesia Kesehatan dengan Program PPDS yang Berbasis Hospital

Indonesia Kesehatan dengan Program PPDS yang Berbasis Hospital

Indonesia Kesehatan dengan Program PPDS yang Berbasis Hospital

Dari sekitar 3.000 rumah sakit di Indonesia, 420 dapat diubah menjadi rumah sakit pendidikan. Presiden Jokowi juga meminta agar penyelenggara PPDS yang berbasis rumah sakit terus memperhatikan kualifikasi dan screening yang efektif. Karena itu, Kemenkes menggandeng Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) untuk menghasilkan dokter spesialis berkualifikasi internasional untuk PPDS Hospital-Based ini. “Ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis dengan standar internasional,” tegasnya.

Untuk saat ini, 38 calon mahasiswa, yang merupakan dokter umum dari daerah kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di luar Jawa, diberikan PPDS Berbasis Rumah Sakit. Setelah mereka lulus, mereka akan dapat kembali bekerja di daerah 3T yang kekurangan dokter spesialis. Ada enam program studi PPDS berbasis rumah sakit.

meliputi kursus jantung di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, yang memiliki 6 kuota siswa, dan kursus mata di Rumah Sakit Mata Cicendo, yang memiliki 5 mahasiswa PPDS (residen).

Selain itu, ada program onkologi radiasi di RS Kanker Dharmais (6 kuota), dan program ortopedi dan traumatologi saraf di RS Ortopedi Soeharso (10 kuota). RSAB Harapan Kita diberi tanggung jawab untuk menyelenggarakan click here program anak dengan kuota enam penduduk. Terakhir, karena jumlah pengajar yang akan menjadi dokter spesialis, Pusat Otak Nasional menerima jatah prodi saraf untuk lima mahasiswa PPDS. Seorang guru harus mengajar setiap lima penduduk. Sejak Mei 2024, proses pemilihan dan pengangkatan telah dimulai, dan peserta yang dipilih diumumkan melalui portal Satu Sehat SDMK.

Selain itu, saat menghadiri rapat kerja Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan pada hari Rabu, 3 Juli 2024, bahwa setiap residen PPDS Hospital-Based akan menerima kompensasi selama menjalankan studinya. Sebab, mereka yang tinggal di sana diminta untuk bekerja sebagai pegawai kontrak di rumah sakit selain mengikuti pendidikan. Mereka akan menerima gaji bulanan sebesar Rp7,5 juta.

Jadi, mereka bukan hanya sebagai murid, tetapi juga sebagai orang yang bekerja membantu seniornya dan dapat mendapat pelayanan di luar sekolah. Budi menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari daerah-daerah yang kami kontrak di rumah sakit pendidikan akan menerima gaji sekitar 7,5 juta per bulan karena mereka bekerja di rumah sakit dengan status kontrak.

Menurut Budi, sistem PPDS yang berbasis rumah sakit ini dibuat dengan cara yang sama seperti banyak Ini dapat dicapai karena para calon dokter spesialis ini sebelumnya bekerja sebagai dokter umum selama sekitar empat hingga lima tahun. Harapannya adalah bahwa PPDS yang berbasis rumah sakit ini akan mempercepat pemenuhan dokter spesialis di Indonesia dari sepuluh menjadi sekitar lima tahun.

Related Post